Senin, 17 Maret 2014

Buku Gratis, Siapa Yang Nggak Ingin?

Buku Gratis, Siapa Yang Nggak Ingin?

Setiap saat bicara tentang buku, persoalan harga buku senantiasa jadi tema hangat. Harga buku Di Indonesia tetap dinilai terlampau mahal oleh beberapa kelompok. Mahalnya harga buku ini dapat yang sering dituding jadi pemicu rendahnya ketertarikan baca bangsa Indonesia.

Harga buku ini dapat jadi mahal lantaran melibatkan banyak unsur, dimulai dari harga kertas, jalur distribusi berlapis, sampai pajak yang perlu dibayarkan dalam sistem produksi serta pemasaran buku. Dalam keadaan seperti ini, ada buku gratis pasti pantang ditinggalkan. Kesusahan  Memperoleh Buku Gratis
Beberapa hal yang bikin kesusahan untuk memperoleh buku dengan cara gratis. Terlebih di alam yang serba materialistik. Terutama memanglah ketika ini, buku di buat, diciptakan serta di produksi oleh pihak spesifik dengan maksud komersil yakni untuk memperoleh duit.

Seseorang penulis buku tentunya menulis buku untuk memperoleh imbalan berbentuk duit dari buku yang sudah ia catat. Lalu pihak penerbit buku juga mempunyai niatan yang sama yakni untuk memperoleh keuntungan dari menerbitkan serta cetak sebanyak-banyaknya buku yang ada.

Dari dua komponen utama yang mensupport lahirnya suatu buku ini telah memberikan segalahal yang mempunyai tujuan komesil. Oleh karena itu bakal jadi susah untuk memperoleh buku dengan cara gratis. Meskipun memanglah tidak tertutup jalan untuk memperoleh buku lewat cara yang gratis.

Hingga memanglah buku diciptakan dengan cost sendiri oleh pihak penerbit. Lalu disebar luaskan ke orang-orang lewat banyak jalan umpamanya yaitu dipajang di sebagian toko buku. Hingga memanglah buku ini bisa dibeli dengan duit sendiri oleh orang-orang.

Tersebut bagaimana pola penyebaran buku hingga bisa didapat oleh orang-orang luas. Hal semacam ini bakal bikin siapapun yang tidak mempunyai duit untuk beli buku bakal alami kesusahan untuk memperoleh buku yang di idamkan.

Hal semacam ini benar-benar bertentangan dengan satu saat di saat terdahulu saat pemerintahan islam tetap ada. Satu diantara kebijakan yang ada pada ketika itu yaitu tentang bagaimana penerbiatan suatu buku.

Buku memanglah terus di buat oleh si pembuat atau penulis buku. Tetapi yang ada bukan hanya seperti ketika ini dimana penulis bakal diberikan imbalan oleh pihak penerbit. Dalam saat pemerintahan islam itu, si penulis buku bakal digaji oleh pihak pemerintah. Pihak pemerintahlah yang bakal berikan imbalan bakal buku yang sudah di buat oleh penulis itu.

Serta tidak main-main apa sebagai imbalan bakal buku yang sudah di buat. Imbalannnya yaitu emas dengan berat yang sama juga dengan buku yang sudah di buat. Hal semacam ini memberikan bagaimana perhatian pemerintah pada buku yang dikira untuk satu diantara fasilitas untuk mencerdaskan bangsa.

Sesudah buku diberikan pada pihak pemerintah, maka pihak pemerintahlah yang bakal menerbitkan serta mengedarkan pada orang-orang. Pemerintah bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya dari buku itu sesuai sama dengan keinginan dari orang-orang. Serta orang-orang bakal memperoleh buku itu dengan cara gratis lantaran memanglah telah jadi satu diantara fasilitas yang disiapkan oleh pihak pemerintah.

Inilah apa yang ada didalam system pemerintahan Islam yang ada pada masa dulu. Dari sini sejatinya kita bisa lihat bahwasanya memanglah ada sebiah perhatian yang benar-benar dari pemerintah agar bisa lakukan semuanya manfaat mencerdaskan orang-orangnya.

Lalu apakah memanglah dapat atau barangkali untuk pemerintah pada ketika ini lakukan hal yang sama? Hingga tiap-tiap orang-orang bisa lebih gampang untuk memperoleh buku yang di idamkan lantaran memanglah disebar luaskan pada mereka dengan cara gratis.

Jalan Untuk Memperoleh Buku Dengan cara Gratis
Walau mengundang selera, tetapi tidak gampang memperoleh buku dengan cara gratis. Seperti kata beberapa orang, tidak ada yang gratis didunia ini. Walau demikian, untuk orang yang kreatif serta cermat lihat kesempatan, senantiasa ada kemungkinan untuk memperoleh buku dengan cara gratis. Mesti ada suatu usaha riil untuk berjuang memperoleh buku gratis ini.

Cara-cara memperoleh buku dengan cara gratis :

1. Menulis resensi buku
Awal mulanya memanglah mesti keluarkan duit untuk beli buku-buku yang bakal diresensi. Tetapi, sesudah resensi buku itu dimuat di mass media (surat berita, koran, tabloid), maka kesempatan untuk memperoleh buku dengan cara gratis juga mulai terbuka. Penulis resensi bisa kirim bukti pemuatan resensinya itu ke penerbit buku yang diresensi.

Umumnya penerbit bakal berikan reward berbentuk buku-buku baru terbitan mereka dengan cara gratis. Buku-buku baru ini bisa diresensi lagi, bila dimuat makan bakal kembali memperoleh reward buku dengan cara gratis. Tak hanya buku, ada juga penerbit yang berikan reward berbentuk duit. Ini bermakna pemasukan berganda. Memperoleh honor pemuatan resensi dari mass media, serta penghargaan dari penerbit yang berkaitan.

Penulis resensi yang telah mempunyai jam terbang tinggi dalam membuahkan resensi berkwalitas juga teratur memperoleh kiriman buku-buku baru dari penerbit untuk diresensikan.

2. Menerjemahkan buku
Bila mempunyai ketrampilan berbahasa asing, maka jadi penerjemah buku adalah langkah paling bagus untuk memperoleh buku dengan cara gratis. Penerjemah awal mungkin saja mesti keluarkan modal lebih dulu untuk tunjukkan bukti terjemahannya. Tetapi untuk penerjemah berkwalitas yang sudah mempunyai jam terbang tinggi, lebih-lebih penerjemah yang telah berlangganan dikontrak oleh penerbit, buku-buku impor gratis ini bakal mengalir dengan sendirinya.

Dengan lakukan pekerjaan ini maka memanglah bisa di pastikan si penerjemah bakal memperoleh buku lebih awal dari orang lain. Lantaran memanglah ia bakal menerjemahkan buku itu.

3. Jadi penulis
Kesempatan memperoleh buku dengan cara gratis juga terbuka dengan jadi seseorang penulis buku. Penulis pendamping (co-writer) atau penulis bayangan (ghost writer), umpamanya. Mereka dapat bikin kesepakatan dengan client yang mengatakan bahwasanya client mesti sediakan buku-buku yang bakal jadikan rekomendasi.

4. Ikuti lomba
Ikuti lomba yaitu jalan yang paling masuk akal untuk memperoleh buku dengan cara gratis. Terlebih yaitu lomba menulis. Lantaran sangat banyak jalinan keterikatan yang ada pada buku dengan menulis. Banyak lomba menulis yang menjanjikan untuk berikan buku pada pemenang dari lomba itu.

Banyak penerbit atau penulis buku yang mengadakan lomba berhadiah paket buku. Jumlahnya relatif. Dimulai dari cuma 1-2 judul buku sampai paket diisi belasan atau beberapa puluh buku bernilai beberapa ratus ribu sampai jutaan rupiah. Lomba-lomba ini umumnya tetap terkait dengan tulis-menulis, umpamanya menulis cerita singkat atau menulis pengalaman hidup.

Ikuti lomba menulis ini memanglah tidak bisa sebatas diikuti satu atau 2 x atau cuma memprioritaskan bakat atau ketertarikan. Menulis yaitu suatu pembiasaan. Karenanya, agar bisa menang dalam lomba menulis maka sebaiknya dibarengi dengan suatu pembiasaan agar bisa menulis.

Menulis memanglah tidak semudah yang dikira oleh umumnya orang. Atau juga memanglah memerlukan ketrampilan untuk mengerjakannya. Menulis perlu sistem yang berkaitan untuk hingga pada akhirnya bikin seorang dapat untuk membuahkan tulisan yang layak yang di baca oleh orang lain. Bila Tidak Dapat Menulis
Beberapa cara diatas memanglah mudah diaplikasikan oleh mereka yang tidak cuma sukai membaca tetapi juga sukai serta ahli menulis. Bagaimana bila cuma sukai membaca tetapi tidak pandai menulis?

Untuk beberapa orang seperti ini, buku dengan cara gratis tetap bisa didapat lewat cara :

1. Jadi anggota perpustakaan
Dengan jadi anggota perpustakaan, seorang dapat membaca buku dengan cara gratis sepuas hati. Cost yang dikeluarkan untuk mendaftar jadi anggota perpustakaan juga benar-benar murah, tidak seberapa bila dibanding dengan keuntungan dapat membaca banyak buku dengan cara gratis.

Perpustakaan yaitu tempat dimana ada banyak sekali buku. Di perpustakaan ini kita bisa untuk membaca seluruhnya buku yang ada tiada mesti membelinya terlebih dulu lantaran memanglah buku yang ada yaitu untuk dipinjamkan serta bukan hanya untuk dibeli.

2. Bikin taman bacaan
kehadiran taman bacaan nyaris sama juga dengan perpustakaan. Disini juga diberikan peluang untuk siapa saja manfaat bisa membaca seluruhnya buku yang ada di dalamnya.
Dengan bikin taman bacaan bermakna terbuka kesempatan untuk mencari donatur yang bakal menyumbangkan buku, baik dari perseorangan ataupun instansi. Seluruhnya untuk memperbanyak jumlah buku yang ada didalam taman baca ini.

3. Mencari info perihal :
Perpustakaan yang mengadakan weeding atau penyiangan buku. Sebagian perpustakaan teratur mengadakan penyiangan buku ini. Satu diantaranya yaitu lantaran terbatasnya area untuk menyimpan. Atau tentang instansi yang membagi-bagikan buku dengan cara gratis, umpamanya kedutaan atau perusahaan tertentu
Dengan adanya banyak kesempatan untuk memperoleh buku gratis, tak ada argumen lagi tidak untuk membaca, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar